Sunday, June 30, 2013

Hal Yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Mendengar

- 0 comments
Menjadi pendengar yang terlibat merupakan keterampilan komunikasi yang sangat penting untuk dimiliki. 
Coba dibayangkan jika seandainya anda berbicara didepan orang atau teman-teman anda, tetapi tak ada satu pun yang mendengarkan, Bagaimana perasaan anda dengan hal itu. Jadilah pendengar yang baik, maka anda akan mengerti cara bicara yang baik.
Setiap orang memiliki kemampuan tersendiri dalam meningkatkan tekhnik pendengaran mereka. Tetapi dengan cara baru mungkin ini adalah jalan yang berbeda. Jalan yang sudah pernah membuat orang sukses dalam mendengarkan sebelumnya.

Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mendengar :
1. Dengar baik-baik setiap orang orang yang anda temui dalam sehari
Coba pilih salah satu orang teman yang berhubungan baik, berkomitmenlah untuk mendengarkan apa yang dia bicarakan setiap bertemu dan berbicara. Kemudian lihat bagaimana cara anda mendengar, apakah sudah mengamati verbal, petunjuk vokal dan visual.
Setelah kegiatan tersebut menjadikan kebiasaan, maka kemampuan komunikasi mendengar anda menjadi lebih baik. Kemudian lanjutkanlah untuk melakukan tekhnik mendengar ini secara berturut-turut. Tidak hanya pada satu orang saja, tetapi cobalah kepada kenalan yang lain. Pekerjaan semacam ini memang tidak menghasilkan uang untuk anda, tetapi percayalah ini sangat berharga. Terutama karena anda telah menghargai orang lain yang sedang bebicara.

2. Menciptakan suasana mendengarkan yang terbuka
Poin yang ini mengajarkan diri kita untuk senantiasa terbuka dalam mendengarkan orang lain bicara, siapapun mereka coba lah rendahkan hati.

3. Tingkatkan kesabaran anda
Bersabarlah ketika seseorang sedang berbicara. Banyak orang cenderung mulai berbicara sebelum seseorang selesai berbicara. Kesabaran adalah kunci yang efektif dalam mendengarkan. Biarkan orang menyelesaikan pembicaraanya terlebih dahulu sebelum anda mulai bereaksi terhadap hal itu. Berbicara secara spontan tanpa mengetahui duduk perkara yang jelas juga dapat mengakibatkan kesalahpahaman. Hal ini tidak selalu mudah untuk menunggu sampai lawan bicara menyelesaikan kalimatnya; terutama dalam beberapa kasus atau pembicaraan yang provokatif.

4. Jaga keseimbangan
Untuk mengembangkan kemampuan mendengarkan, anda harus dapat menjaga keseimbangan antara persoalan pribadi yang anda hadapi dan memperhatikan lawan bicara anda. Menjaga keseimbangan ini membantu dalam mengembangkan hubungan yang kuat antara anda dan lawan bicara anda.

5. Memberikan umpan balik dan dengarkan secara aktif

6. Jika pembicara memang membosankan fokuslah pada isi pembicaraan

7. Tetap mengikuti bahan percakapan si pembicara.
Jangan mengganti bahan percakapan yang sedang dikemukakan orang lain sebelum dia selesai, tidak peduli apakah kita tidak sabar ingin memulai bahan percakapan baru.

8. Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan

[Continue reading...]

Surat Keterangan Tidak Menuntut Hasil Seleksi Beasiswa

- 0 comments
Berikut ini adalah Surat Keterangan Tidak Menuntut Hasil Seleksi Beasiswa Pemerintah Provinsi Riau format doc ms word.
Silakan download filenya dibawah ini :


Link 1 : Surat Keterangan Tidak Menuntut Hasil Seleksi Beasiswa Gubernur Riau.doc
Link 2 : Surat Keterangan Tidak Menuntut Hasil Seleksi Beasiswa Gubernur Riau.doc

Jika linknya sudah diklik, tunggu 5 detik kemudian klik "SKIP AD" pada sudut kanan atas
[Continue reading...]

Contoh - Surat Permohonan Beasiswa Gubernur Riau

- 0 comments
Surat Permohonan Beasiswa Gubernur Riau ini  disimpan dalam format doc microsoft word
silakan download filenya dibawah ini


[Continue reading...]

Sunday, June 23, 2013

Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan ekosistem perairannya

- 0 comments
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

a. Ekosistem air tawar
Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.

Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis.

b. Ekosistem air laut
Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.
1)    Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus,Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius.
2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp.
3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.

Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut.
1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
2)    Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3)    Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi.
4)    Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.
Secara fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, sebagai berikut.
1)    Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.
2)    Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3)    Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4)    Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih.

Organisme yang hidup di daerah ekosistem air laut memiliki karakteristik tertentu, seperti hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel kira- kira sama dengan tekanan osmo- sis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan bersel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum, sedikit mengeluarkan urin, penge- luaran air dilakukan secara osmosis, sedangkan garam mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.


[Continue reading...]

Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya (Biogeografi)

- 0 comments
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.

a. Penyebaran hewan (zoogeografi)

Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
1)    Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
3)    Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru.
5)    Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas meliputi kera dan tapir.

Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di daerah biografi benua Australia.

b. Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50C.

Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
2)    Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer)
dan terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan
Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
4)    Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon,
tumbuhan berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah
Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)
6)    Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan
pepohonan. Terdapat pada daerah Asia, Australia dan In- donesia.
7)    Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau
sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.
8) Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan.
Semua suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia. Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih terbatas maka belum semuanya dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang menunggu untuk dipelajari.

Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai 12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia. Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jumlah yang ada di dunia.

Sebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah terkaya adalah daerah hutan hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas 10.000 jenis tumbuhan berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.

[Continue reading...]

Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya

- 0 comments
        Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60  LU - 110  LS dan 950  BT - 1410  BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena terdapat di antara 23½0 LU dan 23½0 LS, ciri-ciri daerah tropis antara lain memiliki temperatur udara cukup tinggi, yaitu 26 0C - 28 0C, curah hujan pun cukup tinggi, yaitu 700 - 7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia memiliki jumlah keragaman yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.

           Hewan mamalia menduduki peringkat pertama di dunia hampir mencapai 515 jenis, 125 jenis diantaranya endemik, artinya tidak diketemukan di daerah lain. Peringkat kedua diduduki oleh kupu-kupu meliputi 151 jenis. Reptil menduduki peringkat tiga dunia, lebih dari 600 jenis. Sedangkan, burung menduduki peringkat keempat yang mencapai 1519 jenis dan 420 jenis bersifat endemik. Peringkat kelima diduduki oleh amfibi meliputi hampir 270 jenis.

Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut.

a.    Kayu ramin (Gonystylus bancanus) terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan dan Maluku.
b.    Kayu besi (Euziderozylon zwageri) terdapat di Jambi, Pulau Sumatra.
c.    (Rafflesia arnoldii) terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
d.    Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua.
e.    Meranti (Shorea sp), Keruwing (Dipterocarpus sp) dan Rotan (Liana sp) banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan.
f.     Durian (Durio zibethinus), Mangga (Mangifera indica), Sukun (Arthocarpus communis) banyak terdapat di hutan pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
g.    Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara.
h.    Sawo kecik (Manilkara kauki) terdapat di pulau Jawa. i.     Kepuh (Sterculia foetida) terdapat di Pulau Jawa.

Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut.

a.    Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon.
b.    Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo.
c.    Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi.
d.    Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera.
e.    Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan.
f.     Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.
g.    Macan Kumbang (Panthera pardus) dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ada di Pulau              Jawa dan Sumatera.
h.    Penyu Hijau (Chelonia mydas) ada di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.
i.     Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di pulau Bali.
j.     Gajah (Elephas maximus) terdapat di Sumatra dan Kalimantan
[Continue reading...]

Saturday, June 15, 2013

The Pros and Cons of Video Games

- 0 comments
            Nowadays, the video games industry is developing rapidly, it becomes a multi-billion dollar industry. Video games have become an important part not only in the children’s life but also adults’. Nevertheless, there us an argument whether video games bring good or bad influences on children.

            People who have a pro argument claim that video games give a lot benefits. Playing video games is a good way to kill children’s boredom. It can refresh the children’s mind after a tiring school day. Moreover, they also argue that video games can trigger children to be more creative because the game provide challenging ways to win. In others word, they believe that the video games can actually sharpen a human’s brain.

            Conversely, some people believe that video game makes children lazy. They argue that playing video games is addictive. As a consequence, most the children prefer playing video games to studying. These children find it hard to concentrate on their study because they always think about how to spend more time playing video games. In fact, there are also some children who skip their extracurricular lessons, just because they want to play video games. In addition, most of video games often expose to much violence. Two years ago in the USA, for example, a student shot his teacher and some of his friends. Newspaper said that the boy was deeply influenced by the actions in the video games he used to play with.

            It is obvious that video games have more disadvantages than advantages. Therefore, parents should be very careful in selecting the appropriate games for theirs children.
[Continue reading...]

The Minangkabau house

- 0 comments

         The Minangkabau house is the most striking, beautiful and distinctive in Indonesia. The house itself is built on piles and has an oblong shape. The saddle backed roof is formed by a load-bearing ridge-beam artistically. Each roof section ends in a graceful horn-like which sweeps upward to a narrow point, sometimes twice as high as the center of the ridge.


     The back part of the family house is divided into small rooms. These are separated from one another by planks, bamboo or clothe and serve as sleeping quarter for the married and marriageable girls. The fore room contains a large fire place and serves as a communal family room. Often also slept in by children and unmarried.

     The space beneath the floor of the dwelling lodges the domestic stock consisting of buffaloes. Cows, chicken, and ducks.

     Externally, the house is decorated with rectangular panels covered with floral motifs which hide the abutments of the beams which are supporting the floor. In general, the building is made of wood and bamboo. Various sorts of leaves are used for roofing.

[Continue reading...]

Students First Days in School Need to Be Made Constructive

- 0 comments
  In the past days and weeks schools across Indonesia have been opening up their doors again to receive students entering the new school year. Naturally enough, this has been a time of many trials and tribulations as existing students join new classrooms and new students try to find their way around a new school.

     Such times would be difficult enough for even adults. In adult life we need time to adapt to new settings and find our footing and direction to settle in and come to terms with what lies ahead. This kind of experience, difficult enough in adulthood, can prove extremely challenging for the, as yet, still young and forming hearts and minds of school-age children.

       During the first days back at school great opportunities exist to try to develop a sense of community that will help students settle in and have a firm foundation on which to build their studies during the coming year. There are almost constant complaints that there is too much to study for school students and yet time is, every year, wasted on negative and useless orientation day pranks and fooling around. Surely, when time pressures are of such a concern and teachers complain that they have too much to teach from the curriculum, the first days of school would be a great time to help students prepare for the challenges ahead. Constructive team- building and guidance towards much needed study skills would serve these students far better than nonsense tasks and ridicule.

     Schools should design these days carefully and not let them be so negligently and dangerously wasted. The benefits of good early learning experiences can be considerable and the duty that schools should exercise to consider a child's psychological welfare really have to leave little room in the first days of school for such waste and ridiculousness.

[Continue reading...]
 
Copyright © . Kubapedia - Posts · Comments
Thank You Visited Kubapedia · Powered by Blogger